Fakta Penting Tentang Pullet Ayam Petelor yang Wajib Anda Ketahui

Adapun dari Malindo, telur yang didapatkan ukurannya besar tetapi kulit cangkangnya tipis. Sedangkan dari Wonokoyo, telur yang dihasilkan berwarna coklat & bagus, akan namun ukurannya tidak seragam. Untuk saat ini, peternak yang mau memulai ternak ayam petelur, dapat mengambil pullet usia kelar telur. Namun taktik ini kurang disarankan, sebab pullet demi beradaptasi dengan mayapada kandang yang pertama. Nah jika umur pullet yang pertama adalah 14 ahad, maka masih terdapat waktu untuknya beradaptasi sampai usia beres bertelur.

Pullet Ayam Petelur

Mengapa pemberian ransum pada ayam petelur perlu dibahas? Hal ini karena pengeluran biaya terbesar dari usaha peternakan berasal dari biaya pembelian ransum, yaitu sekitar 70-80%. Jadi, jika jumlah pemberian, kualitas, serta teknik pemberian ransum tidak diperhatikan oleh peternak, maka peternak akan menderita kerugian ekonomi. Di lapangan sendiri, peternak ayam petelur mempunyai 2 pilihan penggunaan jenis ransum, yaitu ransum jadi dan ransum self mixing (meracik dan mencampur sendiri). Berdasarkan periode pemeliharaannya, ransum ayam petelur dibedakan menjadi ransumstarter, grower I, grower II, pre-layer, dan layer.

Ini ada table standar bobot mandung yang bisa jadi patokan.

Kalau kalian membeli pullet secara usia sekitar 17 - 18 minggu, kita bisa menanyakan kualitasnya pada penjual pullet. Atau, kita timbang sendiri saja bobot pulletnya, apakah masih dalam limit optimal atau bukan. Tapi langkah menyimpangkan mudah ialah secara melihat target pertambahan berat badannya. Pasti banyak sekali faktor yang harus mampu kita handle akur. Ini ada table standar bobot mandung yang bisa dijadikan patokan. Setidaknya kita bisa mengontrol apakah pertumbuhan ayam member normal atau bukan. Tabel yang baru ini adalah skema dari manajemen Japfa divisi breeding.

Untuk peternakan dengan sistem kandang terbuka dan pemberian pakan dan minumnya manual, seyogyanya, rasionya tidak kurang dari 2.000 ekor per orang. Bila rasionya kurang dari 2.000 ekor per orang, biaya upah tenaga kerjanya menjadi relatif mahal. Upah tenaga kerja memakai patokan Upah Minimum Propinsi (UMP) setempat. Bila pemberian air minumnya pakai nipple, rasionya bisa lebih dari 2.000 ekor per orang. 3.000 ekor per orang.

Jika diperlukan bisa dibuat form khusus untuk keperluan inspeksi ini. Hasil inspeksi ini dijadikan dasar kita untuk menentukan siap tidaknya kandang menerima DOC. Peralatan juga mulai dipasang dimasing-masing kandang brooding. Setelah dinyatakan kandang siap menerima DOC maka persiapan selanjutnya ialah membuat kandang brooding. Desinfeksi kandang ulang (desinfeksi ke-2) juga perlu dilakukan. Desinfeksi ke-2 ini bisa dilakukan dengan teknik semprot halus atau pengasapan (fogging). Litter yang telah didesinfeksi mulai dihamparkan di dalam kandang. Desinfeksi ulang ini bisa dilakukan 3 hari sebelum chicks in.